Kisah Dinosaurus yang Masih Panjang
A
A
A
SETELAH empat film tentang dinosaurus dan taman Jurassic, apalagi yang bisa diceritakan tentang obsesi manusia yang ingin menghidupkan kembali hewan raksasa ini?
Bagi industri sebesar Hollywood, tentu selalu ada yang bisa diceritakan, meski dengan resep yang sesungguhnya itu-itu saja. Pada film sebelumnya (Jurassic World , 2015)—yang kisahnya nyaris mengulang cerita dalam Jurassic Park (1993)—taman dinosaurus di Pulau Isla Nublar kembali hancur akibat amukan dinosaurus karnivora. Dalam Fallen Kingdom, diputuskan bahwa koleksi dinosaurus yang tersisa di pulau tersebut dibiarkan hidup, tapi taman resmi ditutup untuk umum.
Namun, masalah baru muncul. Gunung api aktif di Isla Nusbar akan segera meletus. Pemerintah pun harus memutuskan, apakah mesti menyelamatkan hewan-hewan langka itu, ataukah membiarkan mereka punah untuk kedua kalinya.
Awalnya, ide yang disodorkan cukup menarik, yaitu tentang apakah hewan seberbahaya seperti dinosaurus punya hak hidup yang sama dengan manusia. Pada akhirnya, Fallen Kingdom jatuh pada cerita yang konyol dan tak memedulikan fakta sains, semisal dinosaurus (yang cerdas sekalipun) tak punya insting sedikit pun bahwa gunung api akan segera meletus.
Di satu sisi, ini adalah hal yang patut dipertanyakan. Namun, di sisi lain, melihat dinosaurus-dinosaurus superbesar berlarian menghindari muntahan lava yang intens, besar, dan mengerikan, adalah hiburan yang cukup mendebarkan sekaligus menyenangkan. Hadirnya kembali Chris Pratt yang memerankan Owen Grady, veteran angkatan laut sekaligus pelatih dinosaurus, serta Bryce Dallas Howard sebagai Claire Dearing yang kini menjadi aktivis hak dinosaurus, juga jadi keasyikan tersendiri.
Dalam film ini, mereka harus menghadapi beberapa tokoh antagonis; mulai dari tentara yang senang mencuri bagian tubuh dinosaurus, hingga yang rakus dan ingin memanfaatkan koleksi dinosaurus demi kepentingan bisnis pribadi. Gara-gara para tokoh antagonis ini, penonton pun akan kembali dibuat degdegan menyaksikan resep baku film Jurassic; dinosaurus yang lolos dari kandang dan merajalela, raptor ganas yang menyerang manusia, serta dinosaurus jenis baru yang dipersiapkan sebagai senjata pembunuh paling ampuh. Inilah sebenarnya jualan utama instalmen Jurassic yang sampai saat ini masih sukses memberikan tontonan yang mendebarkan.
Bagi industri sebesar Hollywood, tentu selalu ada yang bisa diceritakan, meski dengan resep yang sesungguhnya itu-itu saja. Pada film sebelumnya (Jurassic World , 2015)—yang kisahnya nyaris mengulang cerita dalam Jurassic Park (1993)—taman dinosaurus di Pulau Isla Nublar kembali hancur akibat amukan dinosaurus karnivora. Dalam Fallen Kingdom, diputuskan bahwa koleksi dinosaurus yang tersisa di pulau tersebut dibiarkan hidup, tapi taman resmi ditutup untuk umum.
Namun, masalah baru muncul. Gunung api aktif di Isla Nusbar akan segera meletus. Pemerintah pun harus memutuskan, apakah mesti menyelamatkan hewan-hewan langka itu, ataukah membiarkan mereka punah untuk kedua kalinya.
Awalnya, ide yang disodorkan cukup menarik, yaitu tentang apakah hewan seberbahaya seperti dinosaurus punya hak hidup yang sama dengan manusia. Pada akhirnya, Fallen Kingdom jatuh pada cerita yang konyol dan tak memedulikan fakta sains, semisal dinosaurus (yang cerdas sekalipun) tak punya insting sedikit pun bahwa gunung api akan segera meletus.
Di satu sisi, ini adalah hal yang patut dipertanyakan. Namun, di sisi lain, melihat dinosaurus-dinosaurus superbesar berlarian menghindari muntahan lava yang intens, besar, dan mengerikan, adalah hiburan yang cukup mendebarkan sekaligus menyenangkan. Hadirnya kembali Chris Pratt yang memerankan Owen Grady, veteran angkatan laut sekaligus pelatih dinosaurus, serta Bryce Dallas Howard sebagai Claire Dearing yang kini menjadi aktivis hak dinosaurus, juga jadi keasyikan tersendiri.
Dalam film ini, mereka harus menghadapi beberapa tokoh antagonis; mulai dari tentara yang senang mencuri bagian tubuh dinosaurus, hingga yang rakus dan ingin memanfaatkan koleksi dinosaurus demi kepentingan bisnis pribadi. Gara-gara para tokoh antagonis ini, penonton pun akan kembali dibuat degdegan menyaksikan resep baku film Jurassic; dinosaurus yang lolos dari kandang dan merajalela, raptor ganas yang menyerang manusia, serta dinosaurus jenis baru yang dipersiapkan sebagai senjata pembunuh paling ampuh. Inilah sebenarnya jualan utama instalmen Jurassic yang sampai saat ini masih sukses memberikan tontonan yang mendebarkan.
(don)